SELAMAT DATANG DI BLOG OSIS SMAN 1 TASIKMALAYA

Rabu, 19 Maret 2008

Hemat Listrik ??

Wah… gila rasanya kalau kita hidup tanpa listrik. Makin maju teknologi, makin banyak pula energi listrik yang kita perlukan. Dan manusia, waduh... sepertinya tidak pernah puas dengan karyanya yang semakin hari semakin canggih. Mungkin orang pedalaman yang kehidupannya masih semi primitif tidak terlalu merasakan besarnya pengaruh listrik untuk kehidupannya dan juga bagaimana hampanya hidup tanpa listrik. Tapi sebagai orang yang hidup ditengah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, listrik sudah menjadi kebutuhan pokok sehar-hari yang tak bisa lagi ditangguhkan.

Seperti yang terlihat di acara berita di televisi. Ketika ada yang kebagian ‘giliran’ pemadaman listrik, beritanya langsung sampai di TV. Bukan hanya itu, masyarakat yang ‘kebagian giliran’ pun biasanya langsung memprotes PLN sebagai perusahaan yang memonopoli bisnis listrik di Indonesia.

Sebenarnya bukan salah PLN jika memadamkan listrik secara bergilir di berbagai daerah di Indonesia. Habis... pemakaian listrik di Indonesia saat ini begitu membengkak dibanding pendapatan PLN. Belum lagi PLN harus merugi atas pencurian listrik alias nebeng listrik yang banyak dilakukan masyarakat.

Nah, kita juga kalau tidak mau dapet giliran terus, lebih baik berhemat. Bayangkan apabila setiap rumah atau kantor bisa berhemat satu perseeeeeeeen saja dari jumlah pemakaian biasanya, hmm... PLN bisa girang abis-abisan tuh...

Banyak ultimatum yang dikeluarkan PLN untuk membuat masyarakat berhemat listrik. Ingat slogan ‘’17-22” ? sampai sekarang malah masih belum berjalan maksimal. Beberapa bulan yang lalu, saya kaget dengan warnet langganan saya yang mengumumkan bahwa kali ini warnet tak lagi buka 24 jam. Katanya dia ngikutin perintah PLN untuk berhemat. So, warnet itu bukanya mulai jam 7 pagi sampai jam 10 malem aja. Yaa... berarti lumayan. Mereka sudah berpartisipasi dengan berhemat selama 9 jam. Two thumbs up!!

Eh... tapi sekarang, ketika saya kunjungi lagi warnet itu, ternyata sudah nggak berhemat lagi. Sekarang warnet itu kembali buka 24 jam. Malahan nih... sekarang warnet itu menambah beberapa set komputer dan fasilitas game online. Nah lho??

Sekarang PLN mengeluarkan kembali ultimatum bahwa siapa yang berhemat, maka tagihan listriknya akan dikurangi, dan siapa yang boros, maka tagihan listriknya justru malah ditambah. Wah wah wah... masyarakat mau nggak mau pasti langsung berhemat. Yah, bagus kalau begitu. Tapi kalau tiba-tiba ada keperluan tak terduga. Misalnya nih... Al Muttaqin bulan ini mengadakan Lomba Blog Pelajar. Secara otomatis kan banyak juga tuh yang pada nge-desain di labkom, so, otomatis juga pemakaian listrik Al Muttaqin bertambah. Bagi pihak yang menentukan ’boros atau tidaknya’, pasti menganggap bahwa bulan ini Al Muttaqin boros, sehingga mereka langung menaikkan tarif tagihan listrik Al Muttaqin. Itu merupakan kerugian yang lumayan buat konsumen PLN.

Jadi intinya, hemat dalam menggunakan listrik itu harus muncul dari kesadaran sendiri. Memang kesadaran itu susah sekali datangnya. Tapi bagi orang yang berintelektualitas tinggi, bagi orang yang berpikir luas dan positif, orang tersebut pasti mengerti dan langsung menyadari bahwa dunia perlu berhemat listrik.

Nuklir mungkin menjadi salah satu alternatif. Contohnya 1 kilogram uranium yang bisa menjadi sumber listrik selama 30.000 tahun. Tapi orang pintar pasti berpikir akan bahaya uranium itu sendiri. Ngeri deh pokoknya...

Yang pasti, kita mulai berhemat dari hal yang terkecil aja deh. Khususnya untuk masyarakat kota metropolitan yang katanya memilih tagihan dinaikkan daripada ’kebagian giliran’.

Hindari kepemilikan TV lebih dari 2 buah per-rumah. Kalau tiap kamar punya TV, kan boros namanya. Lagipula, sekalian mempererat silaturahmi keluarga. Kalau setiap anggota punya TV di kamarnya masing-masing, pasti nonton acara humor pun jadi nggak seru karna yang ketawa Cuma satu orang.

Hindari menyalakan komputer seharian. Ada tetangga saya yang ibunya tuh nyerocos terus sambil maki-maki PLN gara-gara tagihan listriknya membengkak. Padahal, selidik punya selidik, ternyata komputer di rumahnya tuh lebih lama nyalanya dari pada matinya. Padahal mereka cuma pakai komputer untuk main game. Gak asik banget sih...

Terus terus terus... saya bingung dengan dua perusahaan yang menjadi sponsor acara Lomba Blog Pelajar ini. Yang satu menyarankan untuk berinternet dirumah. Yang satu lagi menyarankan untuk berhemat listrik. Memang sih... internet di rumah dan berhemat listrik itu merupakan dua hal yang paling sensitif. Menggunakan internet di sekolah atau di warnet bisa mengurangi tagihan listrik keluarga di rumah. Sedangkan ber-internet ria di rumah bisa membuat kita bebas online kapan saja tanpa harus jauh-jauh ke warnet, tapi pastinya pemakaian komputer di rumah kita akan bertambah lama.

Pusing memang. Berhemat. Uang saja susah untuk dihemat, apalagi listrik?
Tapi selama kita masih bisa behemat, kenapa tidak! Berjuanglah untuk masa depan generasi mendatang!!

Tidak ada komentar: